Jesica meyakinkan Frans bahwa dirinya akan baik-baik saja meskipun harus mengikuti kemauan Herlambang membawa dirinya pergi dari cafe tersebut.
"Udah mas, kamu tenang saja. Kamu percaya sama aku, aku akan baik-baik saja. Yang terpenting saat ini adalah, aku bisa membuat pak Herlambang tanda tangan disini." Jelas Jesica dengan terburu-buru masuk kedalam mobil alpart berwarna hitam tersebut
Frans sudah berusaha menghentikan kenekatan Jesica untuk mebgikuti kemauan bos tersebut. Demi sebuah goal membuat lelaki itu berinvestasi, ia rela mengorbankan dirinya untuk ikut bersama mereka.
Bagaimanapun Jesi juga menjadi tanggung jawab Frans. Sebab mereka berangkat bersama dan pulangpun harus bersama. "Duh gimana kalau Jesi kenapa-napa." Gumam Frans cemas memikirkan partner kerjanya.
Hari semakin larut malam. Hingga hampir tengah malam, Jesi tidam kunjung kembali ke hotel. Frans semakin panik memikirkannya, ditambah dengan ponselnya tidak dapat dihubungi.