Aku tahu dia memaksakan seringainya, tapi aku akan menerimanya selama kita tidak perlu membicarakannya lagi. Tidak ingin fokus pada masa lalu aku lebih dari yang seharusnya.
"Kalau begitu ayo," dia mendesak. "Kau pasti lelah. aku kalah, dan kamu bisa mengakui bahwa kamu suka menghabiskan waktu bersama ku."
"Yah, kamu benar tentang aku dipukuli. Dan kamu beruntung kamu berurusan dengan orang yang sombong, karena jika tidak, aku tidak yakin aku akan dapat mentolerir berada di sekitar kepala besar mu.
"Itu terdengar seperti ya bagiku."
Sungguh menakjubkan betapa mudahnya aku menyerah padanya. Tidak hanya dengan itu, tetapi dengan bottoming dan bahkan hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. "Selama kamu tidak mengharapkan pantat ini lagi," kataku, dan dia berseri-seri, membuatku jauh lebih bahagia.
Astaga, apa yang aku pikirkan? Tinggal dengan klien untuk menginap beberapa orang dewasa?