Roni menegang, alisnya yang gelap menyatu.
"Ya Tuhan. Bukan anak laki-laki seperti itu. Sangat cemburu? Dia remaja."
"Karena aku satu-satunya dari kita berdua yang cemburu?"
Oke…mungkin dia ada benarnya. Pindah… "Dia menderita kanker, leukemia."
Wajah Roni memucat. "Sialan. Maafkan aku."