Verlita mulai melirik tubuh bagian bawah nya.. , tubuh mereka benar-benar berhempit bersentuhan.. mata Verlita mulai merlirik wajah Willnite.. ia menelan ludah nya dan mengangguk mengerti
Jika saja .. jika saja saat ini wajah nya dan bibir nya tidak tertutupi lumpur.. mungkin saja.. aku akan sengaja melakukan nya.. seolah-olah itu kecelakaan… . ah.. , bagaimana bisa aku berpikir seperti ini.. otak ku harus tetap lurus bagaimanapun keadaan nya
Verlita menatap wajah Willnite..ia tersenyum hampir tertawa..
" Kenapa kau tertawa.."
" Tidak ada..,wajah senior benar-benar seperti seseorang yang menahan desakan ke toilet" Tawa Verlita lepas
" Aku memang sedang menahan nya" tapi bukan desakan ke toilet.. desakan yang lain
Verlita kembali terdiam sejenak " Jangan bilang senior kentut diam-diam"
Kali ini Willnite yang merasa frustasi.., tidak akan ada nuansa romantic.. atau pun pikiran jelek jika itu adalah Verlita..