Dari kejauhan Teo sedang berlari pagi dan melihat mereka berdua dari kejauhan, perlahan Teo mendekat dan bersembunyi sambil mengitip mereka berdua, sebenarnya apa yang ku lakukan? Kenapa aku ikutan bersembunyi? Aku kan tidak melakukan apapun.
Gres mendapat respon yang berbeda dari dugaan nya, memutuskan untuk berjalan dan meninggalkan Verlita, rasa nya sangat menyakitkkan, jantung nya berdenyut menyakitkan. Namun ia berusaha setegar mungkin untuk menahan semua nya
" Kapan kau ada waktu? Aku akan ke sini dan mengambil barang-barang ku"
Kata-kata itu menyakitkan Verlita, perlahan air mata nya menetes , ia menatap punggung Gress yang berjalan menjauh dari nya.
" Oh,, kapan pun kau ke sini, aku akan menyuruh bibi memberikan nya kepada mu" Jawab Verlita dengan berusaha menahan air mata nya, suara nya bergetar, hingga ia perlu mengambil napas dan melanjutkan setiap kata nya
Teo merasa kesal terhadap mereka berdua , ia berdiri dari tempat persembunnyian nya dan berjalan mendekati mereka berdua, namun langkah nya tiba-tiba berhenti karena melihat hal di depan nya.
Bukan hanya Teo yang merasa kesal terhadap mereka berdua, teman-teman kecil Verlita menarik tubuh Verlita, hingga terlihat melayang di depan Teo, dengan sangat cepat, dan sebagian teman kecil Verlita menarik tubuh Gress, membuat Gress berjalan mundur dengan sangat cepat, mereka berdua bertabrakan dan terjatuh. Teo mengosok-gosok mata nya dan memejamkan mata berkali-kali , tidak percaya dengan apa yang baru ia lihat. Verlita menatap Gress yang ada di depan nya, dan Gress menatap Verlita yang berada di belakang nya, kali ini mereka tidak dapat melarikan diri lagi
Gress mengerakan tangan nya untuk menghapus air mata Verlita " Maafkan aku"
" Maaf kan aku juga, baju mu akan terus ku tahan... aku tidak akan mengembalikan nya pada mu sama sekali, tega sekali kau mengatakan hal itu pada ku"
" Kau yang memulai nya dahulu.. kenapa berlagak sok keren"
" Ya.. itu karena kau sama sekali tidak mengatakan apapun dan hanya menatap kearah lain"
" Kau kan tuan rumah nya, harus nya kan kau yang memulai dulu.. aku kan sudah menunggu semalaman untuk di buka kan pintu"
" Hei.. kalian mau sampai kapan saling bertengkar?" Tatap teo
Mereka berdua menatap Teo " Siapa yang bertengkar?" Jawab mereka serempak, mereka menatap satu sama lain dan tersenyum lebar dan berpelukan, Teo tersenyum melihat mereka berdua, dalam pikiran nya.. ada hal yang tidak ia mengerti , apa yang baru saja yang terjadi, namun menatap mereka berdua membuat nya bahagia, tiba-tiba mukanya memerah saat menatap Gress tersenyum, ia langsung memegang dada nya dengan kuat
" Aku tidak akan meninggalkan mu lagi.. aku janji, kau boleh mengikuti ku kemanapun kau mau, karena bukan hanya kau yang membutuhkan ku, aku juga membutuhkan mu sebagai sahabat ku"
"Aku akan terus mengikuti mu, sampai aku lelah.. dan kau akan datang untuk menyemagatiku terus"
Terkadang.. walaupun kau adalah orang yang mempunyai kemampuan luar biasa, mempunyai keahlian yang tidak di miliki oleh orang lain sekalipun , kau akan tetap membutuhkan oranglain untuk melengkapi kekurangan mu , menyemagati mu, meneriaki mu, megkritik mu dan bahkan memarahi mu untuk menyadarkan mu dari tindakan bodoh yang telah ku lakukan, itulah sahabat.