Melihat Teo telah keluar.. Verlita langsung membuka pakaian Kiyana " Aku harap aku salah…aku harap tangan ku memang salah" dengan sangat gugup Verlita meletakkan tanganya di kulit dada Kiyana.
Setelah mengkonfirmasi hal aneh tersebut.. ia berjaln termundur-mundur…sambil menarik nafas panjang " jantung nya masih berdetak" Ia menelan ludah nya.. walau lemah.. ia merasakan detak jantung nya.. dia masih hidup
Verlita segera menelpon Dev..
" Indigo… apa kau sudah mengecek jantung penyihir tersebut?"
" Oh.. kenapa?"
" Aku baru saja memeriksa nya… jantung nya masih berdetak"
Dev menelan ludah dari seberang telpon " Kekuatan nya mulai terisi"
" Aku dengar.. kau memerlukan donasi organ untuk pasien mu, apa ini dapat di gunakan?"
" Aku tidak ingin mengambil resiko memberikan organ itu kepada pasien ku…, bagaimana kalau tiba-tiba ia berhenti berfungsi karena tidak ada sihir yang mengelilingi nya.., itu akan membunuh pasien ku"