#Pov
---
Adam begitu terkejut pada saat Riko mengiyakan apa yang ia tawarkan.
Yaitu untuk ikut mampir ke rumahnya.
Entah apa yang sebenarnya Adam sedang pikirkan sampai berani mengajak Riko untuk ke rumahnya.
"Rasanya habis ini aku mau tutup perpustakaan!" Ujar Adam secara tiba-tiba
"Lah kan belum waktunya close!" Tanya Riko bingung.
"Iya sengaja, karena perlu banyak yang di prepare buat besok jadi aku harus pulang duluan, mangkanya aku ngajak kamu!" Jelas Adam sambil tersenyum jahat kepada Riko
Riko hanya bisa meringis nyengir mengiyakan apa yang di jelaskan oleh Adam, meskipun Riko sendiri tidak paham benar akan apa yang di katakan oleh Adam.
"Aku habisin boleh?" Tanya Riko kepada Adam sambil memberikan senyuman manisnya untuk membujuk Adam.
Adam yang melihat senyuman itu, spontan tidak bisa melakukan apa-apa selain menelan ludahnya dengan sulit.
"Ah iya, makan aja! Kalau mau nanti aku pesanin lagi!" Ujar Adam
"Thanks!" Jawab Riko sambil memakan seafood crispy yang berada di hadapan nya itu.
Sedangkan Adam langsung bangkit berdiri dan mulai membersihkan ruangan perpustakaan, karena tadi banyak sekali yang datang, bisa di bila perpustakaan lumayan kotor.
"Habis ini aku bantuin!" Ujar Riko sambil mengunyah makanannya dengan semangat.
Adam hanya memberikan senyumannya dan mengangguk yang mengisyaratkan bahwa Adam, mengiyakan apa yang di katakan oleh Riko.
Hmmm Adam minta aku mampir ke rumahnya buat apa ya? Atau aku kasih tahu aja kalau rumah aku dan dia itu berhadapan? Hmmm rasanya jangan dulu deh, karena nanti pasti beda ceritanya. Ya intinya aku harus tahu dulu, maksud dia ngajak aku ke rumahnya untuk ngapain?.
Batin Riko sambil memandang terus ke arah Adam.
Sedangkan di sisi lain, Adam memiliki alasan tersendiri untuk mengajak Riko mampir ke rumahnya.
Sebentar lagi beres, terus pulang deh! Batin Adam.
"Aku ngelap meja ya!" Ujar Riko
"Okay, aku mau ke lorong belakang dulu untuk mengecek ada yang perlu di bersihkan atau enggak!" Timpal Adam sambil jalan menuju ke lorong rak buku bagian belakang.
Meja yang di bersihkan oleh Riko, adalah meja kerja milik Adam, dimana kebanyakan waktu yang Adam habiskan adalah di balik meja tersebut.
Karena penasaran Riko mencoba untuk mengecek meja kerjanya.
Hmmm gak ada yang mencurigakan sih, bagi seorang Adam hehe.
Namun mata Riko tidak bisa di bohongi pada saat melihat jendela mengapung pada komputer Adam yang sedang terbuka itu.
Hmmm kok gak di close semua sih! Ini nih yang buat komputer nanti banyak virusnya, karena habis searching sesuatu tapi di biarin mulu gak di keluarin!
Batin Riko geram dan mencoba untuk menutup satu persatu web yang masih terbuka.
"Eh!"
Riko terkejut pada saat menemukan sebuah web dengan penelusuran tentang 'Gay'.
"Hah masak Adam niat banget nyari ini sih! Aishhh ternyata anak ini juga mencari referensi dari internet! Boleh juga wkwkwk!" Ujar Riko dengan pelan
"Hayo ngapain!"
Riko terkejut bukan main pada saat mendengar suara Adam yang sudah berada di depannya itu.
"Ahh nggak kok, kan aku lagi bantu beres-beres!" Jawab Riko mencoba untuk tenang dan dengan cepat pula Riko langsung mematikan Komputer kerja milik Adam.
"Owalah iya iya hehe tahu!" Jawab Adam sambil berjalan menuju ke pintu untuk membalik papan Open menjadi Closed.
Setelah itu Adam langsung bersiap untuk membereskan barang bawaannya.
"Ayo udah siap!?" Tanya Adam sambil menenteng beberapa tas.
"Udah ayok!" Jawab Riko sambil membuntuti Adam.
Mereka berdua keluar dari perpustakaan dan langsung bergegas menuju ke rumah Adam dengan jalan kaki.
Riko yang takut akan masih di intai oleh penggemar nya, Riko memutuskan untuk memakai hoodie oversize yang membuat tubuh dan wajahnya tertutupi dengan rapi.
"Jalan kali aja yah, dekat kok!" Ujar Adam
"Iya!" Jawab Riko singkat.
Mereka berdua tidak banyak mengobrol selama di perjalanan pulang.
Dan akhirnya sampai juga.
Adam merogoh saku belakangnya dan kemudian membuka pintu.
Riko yang berada di belakangnya itu, melirik memastikan bahwa di mamanya sedang tidak berada di depan rumah.
"Ayo masuk!"
"Ahh okay!'
" Maaf ya berantakan!" Ujar Adam.
***
#Riko Pov
---
Sebelum aku masuk ke rumah Adam, aku harus memastikan bahwa mama sedang tidak berada di depan rumah, tapi semuanya lancar kok.
Setelah aku masuk ke dalam rumah Adam, aku terkejut dengan sangat! Karena, rumahnya sangat-sangat berantakan!
"Adam? Kok kayak kapal pecah?" Tanyaku padanya sembari mengabsen seluruh ruangan dari rumah Adam.
"Hehe iya, karena besok temen ku dateng jadi aku akan membersihkan nya sekarang!" Jawab Adam sambil menggaruk kepalanya.
"Sekarang?" Tanyaku kembali memastikan.
"Iya sekarang! Mangkanya aku kan ngajak kamu ke rumah, karena ini!" Jawabnya sambil berputar menunjukkan ruangannya yang seperti kapal pecah.
Sumpah aku tahu Dam memang ruanganmu seperti kapal pecah, tapi ta masak beres-beres gini aja baru ngajak aku!
"Ahhh hehhe okay!" Jawab ku dengan senyuman yang sebenarnya tidak ikhlas, namun mencoba untuk terlihat ikhlas.
Tanpa banyak bacot aku langsung memulai membantunya untuk membersihkan rumahnya. Bisa di bilang kalau aku tu paling gak suka dengan sebuah rumah atau ruangan yang tidak rapi! Karena jujur aku suka rapi, jadi adanya tuh gatel tanganku kalau lihat ada hal yang gak rapi dikit.
Selama bersih-bersih rumah Adam, kami berdua kebanyakan diam. Tidak mengobrol karena itu pilihan yang tepat agar cepat selesai dalam membersihkan nya.
"Akhirnya tinggal ranjang aja!" Ujar Adam sambil merebahkan badannya ke ranjang.
Aku yang melihatnya saat ini, ingin sekali aku melompat ke arahnya dan menonjoknya sampai babak belur sambil teriak.
'Woi, ayo cepetan biar cepet selesai!'
Tapi apalah daya, aku hanya bisa diam dan berpura-pura tersenyum di hadapannya.
"Ayo buruan bangun, biar cepet selesai udah sore loh ini!" Ujarku pada Adam sambil menarik sprei yang berada di ranjang nya itu.
"Hehe iya iya!" Jawabnya sambil menarik kembali sprei yang aku tarik sebelum nya.
Hmmm anak ini ngajak adu kekuatan rasanya okay aku ladenin kamu!
Adam menarik sprei yang aku tarik dengan perlahan, namun karena bukan tipe orang perlahan. Jadi aku langsung menariknya dengan hentakan yang cepat sehingga membuat Adam lang berguling beberapa kali.
"Ih curang ih!" Ujarnya sambil tertawa.
Namun aku yang sekarang sedang asyik tarik menarik ini tidak memperdulikan apa yang dia katakan.
"Wkwkw gak bisa kan kamu narik dari aku hehe!" Ujarnya kembali sambil lagi-lagi menarik dengan paksa sprei yang aku pegang.
Aku pun demikian melakukan hal yang sama.
"Ahhhh Adam, kamu mau mulai ngajak adu kuat nih yah!" Ujarku sambil mengerang layaknya tarik tambang bersamanya.
"Lohhh wah monggo!"
Ku kerahkan segala kekuatan ku untuk bisa mengambil sprei itu dari genggaman tangannya, namun bisa di bilang ini memanglah sulit sih. Kuat juga nih anak!
Waduh lama-lama aku bisa kalah nih sama Adam, kok dia kuat banget sih. Nah kan aku mulai oleh dan
'Bugggghhhh'
Aku terjatuh dengan keras ke arahnya, namun tenang jatuhnya ke ranjang jadi tidak sakit.
Namun yang membuat kami berdua tiba-tiba terdiam adalah karena dengan tidak sengaja aku sekarang berada di atas tubuh Adam.
Aduh ini posisi yang sangat kurang nyaman sama sekali. Posisi dimana aku berada di atasnya pas, dan mata kami terkunci saling melihat satu sama lain. Dan jarak wajah kami pun sangatlah dekat.
Anjir aku sampai bisa merasakan hangat hembusan nafasnya.
Aku masih diam karena Adam juga diam.
Namun pandangan kami yang terkunci itu tidak kunjung lepas.
Aku memandangi wajahnya dengan pas, begitupun dengan dia.
Namun rasanya leherku sudah tidak kuat untuk menahan kepalaku saat itu.
Dengan perlahan kepalaku turun dengan sendirinya, dan semakin turun semakin dekat pula wajahku dengan Adam. Dan tentunya Hidung ku juga hampir bersentuhan dengannya.
Namun dia tidak bergeming sama sekali.
Kurang dikit lagi loh ini, anjir.
.
.
.