"Katanya kamu ada ujian, kenapa datang ke sini?" Tatapannya begitu nanar. Wajahnya dipenuhi dengan kesedihan sekarang ini. Alby tak bisa berkata apapun lagi. Melihat Shanza begini, sudah membuat hatinya teriris-iris. Alby punya rasa cinta untuk Shanza, tetapi dengan cara yang berbeda. Semua rasa cinta dan rasa sayang, tak perlu berarti harus saling memiliki. Alby hanya ingin menjaganya, seperti layaknya Alby menjaga adik kandungnya sendiri dengan segenap hati. Ia hanya ingin memberikan ketulusan, di mana Shanza tak pernah mendapatkan itu sebelumnya. Gadis itu tak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya. Ibunya meninggal beberapa tahun yang lalu. Membuatnya harus hidup di bawah tekanan di setiap detiknya. Merenggut harapan baik dan semua keinginan untuk melanjutkan masa depannya.
"Ujiannya sudah selesai. Besok akan dimulai pukul delapan pagi lagi sampai pukul 12 siang. Begitu seterusnya sampai hari Kamis."