Kamis, pertemuan Nata dan Faishal.
Siang yang cerah, awan putih mengumpal di atas sana. Menjadi saksi pertemuan mereka yang direstui oleh semesta. Sejak kali pertama mengenal gadis bernama Lanata Cayla Halwatuzahra, baru kali ini dia bisa pergi berdua tanpa kedok menyelesaikan tugas kuliah. Mereka benar-benar seperti dua pasangan yang sedang berkencan sekarang.
Faishal menunggu di halte bus, sesuai dengan janji mereka sebelumnya. Duduk dengan rapi, melihat keadaan jalanan yang ada di depannya. Sebelum ini, dia mengabaikan satu dan dua bus yang datang. Setia menunggu Nata meskipun dia bisa sampai ke tujuannya jauh lebih cepat dari dugaan.
Pada akhirnya, gadis yang ditunggu dan diharapkan datang juga. Dia turun dari taksi di dekat halte bus. Ada yang aneh. Ribuan pertanyaan mulai bergelut di dalam kepalanya sekarang. Kebiasaan Nata belum familiar untuknya.