Rama membuang ludahnya. Menatap siapapun yang berdiri di depannya sekarang. Pemandangan yang aneh, dia benci semuanya. Toh juga, Rama tak akan pernah datang jika tahu siapa yang menjadi tawanan Rama Abiansyah malam ini. Bukan Nata, dia bukan gadis milik Rama. Angel adalah kenangan lama yang tak akan pernah punya ruang di dalam hatinya lagi. Semuanya sudah berlalu.
Rama melangkah mendekat. Melirik kanan dan kirinya, beberapa orang berdiri dengan membawa tongkat pemukul di sana. Berjaga-jaga kalau Rama melawan dan memberontak. Nyatanya, Rama jauh lebih mengerikan dengan tatapan mata seperti itu.
"Kalian sudah selesai?" tanya Rama. Menatap Angel yang berdiri dengan sisi wajah terluka. "Kalian mewarnai wajahnya?" tanya tersenyum manis. "Luka itu benar-benar terlihat nyata," ujarnya.