Gino baru saja selesai mandi. Pria itu masih bertelanjang dada sambil mengelap rambutnya dengan sebuah handuk putih ketika ponselnya terdengtar berdering. Yang membuatnya mendesah berat saat melihat nama Serra di sana.
"Bukankah aku sudah melarangmu untuk terus menghubungiku daripada menimbulkan masalah? Kenapa kamu masih saja mengganggu?" tanya pria itu dengan rendah saat akhirnya mengangkat panggilan.
'Tch, walau bagaimanapun kita kan masih sama-sama sekutu. Tentu kita harus tetap saling menghubungi untuk memastikan segalanya berjalan sesuai rencana,' jawab Seera dengan cuek. 'Kudengar akhirnya Luna membuka kafenya hari ini ya?'
"Ya. Kenapa memangnya kamu bertanya? Mau berkunjung? Sebaiknya jangan… jangan membuat masalah karena semuanya sudah sangat tenang sekarang. Baik itu Luna, maupun Rafael. Sehingga membuat kita berdua juga bisa hidup tenang."