Kembali ke beberapa hari yang lalu.
"Tapi… apa kamu punya rencana pamungkas untuk ini?"
Serra bertanya lagi setelah menyesap sedikit cairan vodka di dalam gelasnya. Lalu melayangkan pandangannya menuju pria yang duduk di seberang meja.
"Maksudku… sesuatu yang seperti 'pukulan telak' yang pastinya bisa membuat kita mendapatkan apa yang paling kita inginkan? Luna dan Rafael… harus dipisahkan. Aku nggak mau bergabung kalau rencanamu tidak benar-benar matang. Karena…." Serra menggantung ucapannya sejenak sambil buang muka. "Aku sudah muak melihat perempuan itu terus menempel pada tunanganku. Selama di Singapura aku harus menahan diri karena ancaman dari Tante Bertha, serta jarak yang begitu jauh di antara kami, tapi sekarang aku tak bisa lagi. Karena aku sudah kembali ada di sini."
Ekspresi Gino tampak sedikit berubah. Dia tak menjawab pertanyaan itu dengan cepat.