"Rafael memang pernah berkunjung ke gedung SMP kita sebelumnya, setelah dia sukses membina Raftech. Dia memilih tempat itu sebagai salah satu tempat di mana dia melakukan donasi rutin, sebagai seorang alumni. Pada awalnya dia hanya mengirimkan uang dan terhubung melalui telepon saja dengan pihak sekolah, tapi… beberapa bulan sebelum dia kecelakaan dia mendapat undangan langsung oleh mantan kepala sekolah di sana guna meletakkan batu pertama untuk auditorium yang dibangun karena dana sumbangannya itu."
Gino bercerita dengan wajah datar. Seakan tanpa minat sama sekali. Sementara satu tangannya tampak sibuk melanjutkan tugasnya.
"Tapi kalian benar-benar berada di sana? Sungguh? Bagaimana caranya?"
'Bu Bertha yang mengurus segalanya. Sehingga kami bisa leluasa berada di sini seharian, tanpa ada seorang pun yang mungkin mengganggu. Jadi… aku bisa membantunya mengingat kembali kenangan masa lalu kami.'