Gino pada akhirnya tak memberikan solusi apapun setelah Luna menceritakan soal idenya. Pria itu setuju kalau hal itu mungkin bisa membangkitkan ingatan Rafael, namun di saat bersamaan dia juga tak tahu bagaimana cara membawa Rafael ke sana. Apalagi karena Luna sendiri harus berhati-hati agar malah tidak dikenali oleh mantan guru mereka yang mungkin masih bertugas di sana.
'Apa ini bukan ide baik ya? Apa aku tak bisa melakukannya?' Luna berpikir begitu sambil menundukkan kepalanya. 'Atau… aku coba tanya Bu Bertha dulu deh. Siapa tahu beliau punya pendapat sendiri soal ini?'
"Kamu kenapa sih? Hobi banget deh kayaknya melamun. Apa yang kamu pikirkan?"
Lamunan Luna buyar saat mendengar hal itu. Diliriknya Rafael yang kini berjalan di sampingnya. Di mana mereka hari ini sepakat untuk tinggal lebih lama di perusahaan karena harus lembur.
"Apa yang kamu pikirkan?"