Setelah cukup puas mengobrol sambil mengisi perut, kini tiba saatnya bagi mereka untuk pulang. Keduanya tampak kembali ke mobil dengan senyuman ceria di wajah mereka. Luna memang sama seperti Rafael yang merasa sangat berbahagia karena kebersamaan mereka, namun lebih dari itu dia merasa sangat senang karena kembali berhasil menjalankan misinya dalam mengajak Rafael ke restoran itu.
"Selanjutnya kita harus sering-sering begini. Bukankah rasanya menyenangkan karena dapat menghabiskan waktu bersama tidak hanya karena ada urusan pekerjaan?" tanya Luna dengan riang sambil melangkah keluar dari restoran. Dia bahkan melingkarkan tangannya di lengan pria itu.
"Hm… memang menyenangkan. Tapi tentu kita tidak bisa melakukannya berulang-ulang. Aku harus fokus dengan pekerjaanku dulu selama tiga bulan, jadi aku bisa buktikan kepada kamu kalau aku berhasil memenangkan taruhan kita. Sehingga aku bisa mendapatkan imbalan yaitu bisa meminta apapun kepada kamu seperti perjanjian kita tadi."