Note: Mengandung pembahasan dewasa.
***
Untunglah semakin siang, cuaca di pulau itu pun membaik. Langit yang awalnya selalu terlihat kelabu pada akhirnya kembali berwarna biru cerah. Membuat suasana yang serba lembab kini mulai kembali kering. Sehingga kepulangan mereka pun telah ditentukan.
'Rasanya sayang, tapi juga lega di saat bersamaan.'
Luna berpikir begitu setelah selesai mengemasi barang-barangnya. Dia tersenyum miris sambil melayangkan pandangan menuju ke luar jendela.
'Rasanya sulit untuk pergi lagi dari pulau ini, apalagi… aku dan Rafael telah memulai beberapa kenangan baru di sini. Di mana seperti dulu, kami harus memulai hubungan rahasia dan bahkan terlarang di Jakarta nanti.' Luna melanjutkan lamunannya. 'Tapi… ini menjadi lebih baik. Kalau terus berada di sini dengannya, aku mungkin bisa benar-benar kehilangan akal sehat. Aku bisa kehilangan arah akan alasanku melakukan semua ini. Tentang prioritas utamaku.'