Note: Mengandung adegan mesra. Yang puasa ditunda dulu bacanya.
***
"Kamu nikmati saja kebahagiaanmu di sana, di tempat yang kamu sebut sebagai surga duniawi versimu. Apalagi… dengan kehadiran gadis yang kamu sukai itu di sana bersamamu."
Keheningan sejenak di seberang sana membuat seringaian kecil tercipta di wajah Gino. Dia tahu telah membuat keterkejutan bagi pria yang telah bersamanya sejak sekitar dari dua puluh lima tahunan itu.
"Gin—"
"Kamu kira nggak tahu, huh? Kamu sepertinya mengabaikan intuisiku sebagai seseorang yang telah bersamamu sejak lama?" Gino berkata sambil kembali memainkan gelas minuman di tangannya. Menyeringai sambil menyilangkan kakinya. "Walaupun telah kamu bantah beberapa kali pun, tapi aku bisa tahu dari gelagat dan sorot matamu. Kamu mungkin sudah menyukainya, bahkan sebelum kejadian tak terduga di Batam."
'Apa itu sebabnya kamu tiba-tiba tidak ikut ke pulau bersama kami?'