Setelah Rafael berjanji untuk membawakan tiga ekor anak anjing sebagai teman Summer, Luna akhirnya menerima uluran sapu tangan itu. Gadis itu bahkan masih sempat menangis selama beberapa menit sebelum akhirnya mampu mengendalikan emosinya.
Kini mereka berada di salah satu tempat duduk di bagian belakang resort. Memandang ombak yang datang dan pergi ke permukaan pantai.
"Kamu sudah baikan?" Rafael memastikan lagi setelah sekitar lima menit. "Kalau begitu ayo kita kembali ke meja makan. Staf mungkin sudah menyiapkan makan siang untuk kita. Kita juga masih harus memeriksa hal-hal lain di pulau ini dulu agar tugas kita terselesaikan sepenuhnya."
"Saya akan menyusul nanti. Kalau Anda Sudha lapar, Anda bisa pergi dan makan duluan," sahut Luna masih menundukkan kepalanya.
Namun Rafael tetap di sana. Dia memandang Luna dengan ekspresi heran. Sebenarnya ada hal yang ingin dia tanyakan, namun dia sedikit ragu mengemukakannya.