Mengabaikan Rafael yang telah memilih tempatnya duduk, Luna memutuskan juga menduduki salah satu dari bangku yang ada di dalam perahu. Sebenarnya dia masih curiga dengan perilaku Rafael namun dia tak bisa terlalu memikirkan hal itu saat ini. Karena keadaan di dalam perahu ini membuatnya teringat akan kenangan yang telah lama dia lupakan.
Masalahnya keadaannya terbilang masih sama. Tak jauh berbeda dengan sekitar sepuluh tahunan yang lalu saat dia terakhir berada di kapal ini dalam perjalanan mereka menuju Abra's Island. Di mana ada cukup banyak kenangan masa mudanya dari banyaknya perjalanan menuju pulau yang dia jalani.
Hal itulah yang membuat Luna terdiam.
Karena ke setiap arah matanya mengarahkan pandangan, dia seperti melihat lembaran masa mudanya. Dia melihat kisah cinta paling berharga di hidupnya. Dia melihat hal-hal yang menjadi motivasi dan dasar baginya untuk melanjutkan hidup hingga sekarang. Dia melihat banyak kebahagiaan.