Kembali ke masa sekarang.
"Dan… kurasa… semua itu ada hubungannya dengan kamu, Rafael. Dia mungkin menolakku karena kamu."
Tentu saja Rafael langsung terdiam mendengar hal itu. Ekspresinya tampak begitu terkejut, sehingga langsung berubah serius. Sementara tak lama kemudian Gino malah terkekeh lucu melihat ekspresinya itu.
"Aku hanya bercanda. Kenapa kamu berekspresi begitu. Mudah banget ditipu."
Namun Rafael masih menatapnya dengan serius. "Kamu nggak terlihat bercanda sama sekali. Kamu bersungguh-sungguh mengatakannya."
Tawa yang dibuat-buat Gino akhirnya berhenti. Ekspresinya kini kembali berubah serius. Dia bahkan menundukkan kepalanya cukup lama setelah itu.
"Ada apa? Nggak bisakah kamu berterus terang padaku? Ada apa sebenarnya?" tanya Rafael tak lama setelahnya. "Apa… ini ada hubungannya dengan kejadian antara kami di Batam?" tebak sang CEO kemudian.
Gino tampak tersenyum dengan miris.