Sosok Gino terlihat di sebuah meja di dalam sebuah bar. Dia tampak duduk dengan tenang di sana, dengan ditemani sebotol minuman keras di atas meja. Yang sesekali dia salin ke dalam sebuah gelas kristal di tangannya.
Lalu tak lama kemudian, seorang pria berusia pertengahan tiga puluhan tampak mendekatinya. Kalau dilihat-lihat wajahnya tampak familier. Dia adalah salah satu yang ikut dalam usaha membantu Luna menghadapi ancaman Kemal beberapa bulan yang lalu.
"Selamat malam, Bos. Saya datang seperti permintaan Anda."
Gino hanya melirik sekilas tanpa minat. Masih lanjut menyalin minuman berwarna keemasan it uke dalam gelas, lalu meneguknya.
"Bagaimana dengan yang tadi kusuruh?"
"Saya sudah memperingatkan Kemal sekali lagi, Bos. Saya bahkan melarangnya untuk pulang ke rumah dulu selama Nona Luna berada di kediaman keluarganya. Juga… ada salah satu anak buah saya yang saya suruh berjaga di sana."