Sementara itu Rafael juga dalam perjalanannya untuk pulang. Dia memutuskan untuk bergabung dengan keluarganya makan malam di rumah, setelah tadi tidak menyentuh apapun dalam jamuan makan malamnya dengan Serra di sebuah restoran yang mewah. Sebab dia memilih pulang lebih dahulu dan meninggalkan wanita itu di sana.
Namun Rafael terus kepikiran soal pembicaraannya dengan Serra tadi. Saat di mana wanita itu mengakui perbuatannya atas apa yang terjadi di Batam, serta menyampaikan alasannya yang tak lain merupakan kebencian yang mendalam kepada Luna. Rafael tentu tidak menerima maaf itu, namun ucapan Serra terngiang-ngiang di telinganya.
"Kamu mungkin nggak menunjukkannya atau bahkan nggak bermaksud begitu. Tapi sebagai yang mencintai kamu, aku bisa melihat betapa sebenarnya hati kamu mulai berubah untuknya. Itulah yang aku takutkan. Aku takut… kamu akhirnya goyah dan memilih bersamanya, lalu meninggalkanku begitu saja."