"Bukannya seperti teman atau atasan… gimana kalau aku meminta perhatian kamu dalam bentuk lain? Sesuatu yang mungkin dulu pernah kamu berikan kepada Rafael… saat kita masih SMP dan SMA dulu?"
Hening.
Itulah yang terjadi setelahnya. Setelah Gino akhirnya mengucapkan hal itu kepada wanita pujaannya untuk pertama kalinya dalam lima belas tahun terakhir.
Sementara itu Luna tampak sangat kaget mendengarnya. Dia hanya terus memandang Gino selama beberapa saat, sambil mengedipkan matanya sesekali.
"Kamu bercanda, kan?" Itulah reaksinya tak lama. Wanita itu tampak terkekeh kecil sambil menggelengkan kepala. "Kamu pasti mengira aku bakal tertipu oleh candaan kamu itu, bukan? Haha. Gino, kamu ada-ada saja."
"Apa di mata kamu aku terlihat bercanda sekarang?"
Reaksi tegas dari Gino itu membuat Luna malah menahan tawanya lagi. Ekspresi wajahnya tampak kembali serius. Tampak gugup. Saat kembali melirik Gino.