"Halo, Gin? Kamu mau ngomong apa padaku? Hal apa yang belum kita bicarakan?"
Luna langsung mengatakan itu saat mendengar sahutan dari sang wakil CEO. Dengan sabar menunggu dia untuk menyahutinya.
'Tentu saja tentang permasalahan kita, Luna. Omong-omong di sana sekarang aman, kan? Maksudku alat-alat yang biasa kamu pakai selama bertugas menjaga Rafael. Benda-benda itu belum nyala sama sekali kan sehingga nggak ada yang mengawasi kamu saat ini?'
Oh iya. Sekarang dipikirkan, Luna baru sadar kalau memang dia melupakan hal itu. Karena permasalahan yang ada, dia benar-benar melupakan masalah lainnya di hidupnya.
"Belum kok. Aku hanya diwajibkan menyalakannya saat bertemu dengan Rafael. Sementara seperti yang kamu dengar tadi, Rafael membebaskanku dari tugas sampai besok pagi-pagi sekali." Luna menyahut cepat sambil kembali berbaring di kasur yang empuk itu. "Memangnya kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu?"