"Kamu mau balas dendam ya? Karena di malam pertama saya pernah terlalu mojokin kamu dengan pertanyaan hubungan kamu dengan Gino, sekarang kamu juga mau tahu soal hubungan saya dan Serra?"
Luna nyaris tersedak saat mendengar hal itu. Dengan cepat mengangkat wajahnya lagi menatap pria itu.
Sementara Rafael tetap saja bisa tenang walau setelah menjatuhkan bom sekalipun. Walau pada nyatanya dia menyesal karena telah keceplosan. Padahal dia sudah bertekad untuk tidak ikut campur dan menunggu Gino membukanya sendiri, tapi entah kenapa dia merasa tak sabaran.
"Nggak usah dipikirkan. Lupakan. Saya hanya sembarangan bicara," kata Rafael datar sambil lanjut mengunyah makanannya.
Namun tak semudah itu untuk menepisnya bagi Luna. Terutama karena dia merasa sudah terlalu sering begini. Bukan sekali dua kali Rafael tiba-tiba seperti menyindir soal kedekatannya dengan Gino. Di mana beberapa hari yang lalu pria ini sempat membuatnya merasa terpojok.