"Tapi omong-omong… Luna, kenapa hari ini kamu mencatat dengan tab kamu? Bukankah biasanya kamu punya catatan manual? Itu loh buku kecil berwarna kuning yang kamu bawa ke mana-mana."
Luna langsung terdiam saat Serra bertanya begitu. Seketika gadis itu menjadi tergagap dan tak tahu harus berkata apa.
Gadis itu mengalihkan pandangannya pada kedua atasannya itu. Di mana kedua pria itu serempak melirik ke arahnya saat ditanya begitu. Mereka tampak juga menyadari hal tersebut.
"Iya. Dari kemarin selama di sini kamu selalu membawa catatan itu ke mana-mana. Bukankah kamu bilang kalau ingin mencatat semua detail yang ada di dalam pertemuan ini? Kamu bahkan mencatat segala hal seperti pembicaraan antara saya dengan pihak klien, Raya Media," tanya Rafael tampak kebingungan.
Luna tampak tergagap. Dia kebingungan harus menjawab apa. Karena kalau sampai Rafael tahu kalau buku itu hilang, sang CEO mungkin akan marah besar terhadap dirinya.
"Hm… itu… hm…."
