'Sepertinya kamu harus menelepon Bu Bertha deh, Luna. Kamu harus melaporkan hal ini.'
Itulah yang dikatakan oleh pihak penjaga operator begitu Luna kembali ke ruangannya setelah bicara dengan Rafael. Di mana dia harus mempersiapkan bahan-bahan sebelum pertemuan kecil dengan salah satu petinggi yang sekitar setengah jam lagi akan menghadap ke ruangan sang CEO.
"Anda nggak dengar tadi pagi? Karena Bu Bertha keceplosan, saya jadi ketahuan oleh Rafael. Saya bahkan sempat kena marah dan kena omel tadi malam. Jadi tak mungkin saya melaporkan hal ini kepada beliau, terutama karena pastinya Rafael juga akan bicara dengan orang tuanya terkait perjalanan bisnis ke luar kota ini."
'Tch, bukan itu maksudku. Kamu masih belum sadar juga ya duduk permasalahannya?'
Luna mengernyitkan dahinya. Menahan gerakannya yang baru saja hendak memeriksa buku catatan yang berada di atas meja.
"Duduk permasalahannya?"