Setelah mendengar penjelasan Luna, Rafael tampak bangkit dari tempat duduknya. Seakan ia hendak pergi menemui Bertha untuk membicarakan hal ini.
"A-Anda mau ke mana?" tanya Luna dengan cepat dan was-was.
"Aku harus menemui Mama dan memperjelas semua ini." Lagi, Rafael menyahut sedater mungkin "Aku harus bilang kalau aku nggak suka diawasi, sehingga beliau harus berhenti memintamu melakukan hal-hal seperti ini."
Luna jadi kehabisan kata-kata mendengarnya.
'Aku jadi merinding. Kalau reaksinya pas mendengar aku melaporkan kegiatannya pada Mamanya akan seheboh ini, kira-kira nanti bagaimana kalau dia tahu tentang misi rahasiaku. Dia mungkin akan mengamuk saat menyadari ada banyak perangkat yang tertanam di tubuhku untuk memantau semua gerak-geriknya.'
"Kamu benar-benar serius dengan pekerjaan kamu jadi asisten pribadi saya, bukan? Atau kamu memang lebih suka jadi seorang mata-mata dan pengadu?" tanya Rafael lagi.