Luna bangun pagi di keesokan harinya. Seperti biasanya, dia berencana untuk membangunkan Rafael dan membantunya bersiap-siap. Walaupun sekarang hari minggu namun pria itu biasanya sudah sangat sibuk berolahraga, terapi, hingga bahkan berkutat dengan di ruang kerjanya.
Namun begitu baru saja hendak mendatangi kamar Rafael, dia berpapasan dengan Tita yang baru saja dari dalam. Sepertinya pelayan yang paling akrab dengannya itu baru saja membersihkan kamar dilihat dari perlengkapan di kedua tangannya.
"Tuan Muda Rafael kan semalam nggak pulang, Mbak. Beliau nggak ada di kamarnya."
"Oh, jadi dia nggak pulang."
Bukannya Luna tidak tahu. Bahkan kemarin saat membantu pria itu bersiap-siap, Rafael juga menyebutkan kemungkinan dia tak akan pulang karena bermalam dengan tunangannya di suatu tempat. Hanya saja karena Luna tak tahu kepastiannya maka dia tetap bangun pagi seperti biasanya. Dia juga tak mungkin malah bertanya pada Rafael soal kegiatannya.