Luna mendengarkan pembicaraan Gino dengan Rafael melalui telepon itu dengan ekspresi penasaran. Dia ingin tahu apa yang dibicarakan oleh sepasang sahabat itu. Terlebih saat Rafael harusnya tengah berkencan dengan tunangannya.
Namun pembicaraan itu hanya berlangsung sebentar saja. Karena Gino berusaha untuk memutus percakapan sesingkat mungkin, karena memang waktu kedatangan Kemal yang semakin dekat.
"Ada apa? Apa yang dikatakan Rafael?" tanya Luna lagi memastikan. Dia mendengar kalau mereka sempat membicarakan soal proyek pekerjaan, namun tetap saja dia penasaran karena tak bisa mendengar suara dari sang tuan muda dari telepon yang Gino pegang.
Sang wakil CEO tampak sedikit terkekeh sambil mengangkat bahunya. "Hanya masalah pekerjaan, seperti yang tadi kamu dengar. Untuk lebih jelasnya besok pasti kamu juga akan tahu."
Luna hanya menganggukkan kepalanya walau dia masih saja penasaran. Sepertinya masalah itu sangatlah penting sampai Rafael harus menghubungi Gino di jam segini.
