Agustus 2006
Baik Luna maupun Rafael sama-sama terkejut saat berpapasan. Sempat keduanya membagi pandangan bingung terhadap satu sama lain, sebelum akhirnya Luna buang muka. Bukannya apa-apa. Namun sejenak gadis itu langsung teringat akan ucapan Mia terhadapnya. Perkataan bahwa pemuda itu mungkin diam-diam tengah menyukainya.
'Tch, Mia sih. Dia aneh-aneh saja mengatakan hal seperti itu padaku. Aku kan jadi kepikiran.'
Sementara itu Rafael menangkap hal itu sebagai hal berbeda. Apalagi karena Luna masih terlihat jutek seperti biasanya.
"Kupikir setelah aku minta maaf permasalahan kita selesai. Tapi sepertinya kamu masih saja menaruh dendam."
Ucapan itu membuat Luna melirik lagi padanya. Bukannya apa-apa. Dia sungguh telah mulai melupakan kemarahannya pada Rafael, namun tentu saja tidak mudah mengakuinya karena gengsi. Lalu ditambah keadaan kurang nyaman karena dia kepikiran ucapan Mia tadi.