Agustus 2006
Gino tampak sedang berada di perpusatakaan sekolah. Ia asyik memeriksa salah satu rak untuk mencari buku, sementara satu tangannya yang lain memegang ponsel di telinga.
"Kau serius akan kembali bergabung latihan dengan tim basket? Padahal kakimu kan baru saja sembuh setelah cedera waktu itu?"
'Aku tak apa-apa.' Rafael menyela dari line seberang. 'Aku benar-benar sudah sembuh sekarang. Kan kamu tahu sendiri kalau kakinya hanya gores saja, tak ada luka dalam yang berarti. Rasa terkilirnya pun hilang dalam dua hari.'
"Tch, mengingat hal itu membuatku kembali kepikiran. Nggak terbayang bagaimana selama seminggu ini kita sama-sama harus sehati-hati mungkin agar kedua orang tuamu nggak menyadari cedera yang kau alami. Itu sangat menakutkan, tahu tidak? Jantungku sering berhenti kalau saja kita ketahuan dan aku bakal dimarahi."
'Tch, nyatanya kan tidak terjadi masalah. Kau tidak perlu terlalu mencemaskannya.'
Gino menghela napas pelan.