"Bapak sama Ibu… benar-benar merasa beruntung karena kamu menyempat diri untuk pulang, Nak. Karena walaupun kamu rutin menelepon setidaknya sekali seminggu, tetap saja… semua itu tidak membuat kamu tidak bisa menahan rindu bertemu bertemu denganmu."
Endah, Ibu dari Luna tampak tak bisa menahan haru saat dapat melihat putrinya lagi secara langsung. Dengan cepat dia memeluk tubuh gadis itu, lalu mendekapnya dengan perasaan senang yang tak dapat dibendung. Sementara Ferdi, Ayahnya, tampak hanya memandang kedua wanita terpenting di hidupnya itu dari kejauhan.
Kalau sudah begini, tentu saja Luna jadi ikut merasakan kesedihan. Apalagi karena fakta kalau dia telah membohongi kedua orang tuanya itu demi mendapatkan uang. Bahkan kebohongannya begitu parah, sehingga menimbulkan rasa bersalah yang tak bisa dia bending.