Sean mencerna ucapan yang terlontar dari mulut Geladis, malah dirinya berbanding terbalik dengan gadis itu. Ia merasa tidak yakin kalau Zyan disuruh Pak Fizi untuk memata-matai apa yang dilakukan oleh Geladis, mengingat yang ia tahu kalau hubungan Pak Fizi dan Zyan terbilang tidak baik. Namun, Sean sendiri tidak tahu jelas apa alasan yang membuat hubungan keduanya kurang baik.
Sepertinya tak ada yang mengetahui dibalik hubungan keduanya yang terlihat biasa-biasa saja ketika berkumpul dengan Bu Darmi atau pun Geladis, tetapi Sean tak ingin terlalu memikirkan masalah majikannya.
"Kak!"
Kedua mata Sean mengerjap pelan saat Geladis menyadarkan dari lamunannya. Ia menatap Geladis dengan kedua alis yang terangkat. "Kenapa, Geladis?"
"Kakak melamun? Kenapa? Ucapanku tidak ada yang salah, kan?"
"Ah, tidak-tidak. Ucapanmu memang ada benarnya juga, kan Pak Fizi paling tidak suka kalau kamu dekat-dekat denganku jadi bisa saja kalau Pak Fizi menyuruh Zyan untuk memata-mataimu."