Setelah kemarin Sean sedikit diancam oleh Pak Fizi, kali ini saat Sean akan memulai pekerjaannya dan harus lebih sabar lagi ketika Geladis datang dan sedikit mengganggu pekerjaannya.
Gadis dengan pakaian rumahannya itu sudah tersenyum seraya menatapnya penuh kagum, Sean memaksakan senyumannya untuk sekedar membalas gadis itu saja. Di otaknya masih terngiang-ngiang akan peringatan yang diberikan oleh Pak Fizi, jadi Sean akan bersikap sewajarnya saja pada Geladis karena ia juga tidak ingin menyakiti hati gadis itu lagi, lebih tepatnya Sean tidak ingin menyakiti hati siapapun apalagi seorang perempuan.
"Iya, Geladis? Ada apa? Aku mau mulai bekerja, bisakah kamu to the point saja?"