"Selamat pagi, Bu."
Darmi yang kebetulan membuka pintunya lantas tersenyum menatap ke arah Sean. "Pagi, Sean. Maaf ya tadi Zyan dan Geladis memberitahu kamu secara dadakan seperti tadi."
Sean membalas dengan senyuman. "Tidak apa-apa, Bu. Tapi, maaf di sini saya ingin meminta izin untuk bekerjanya nanti sore saja, tidak apa-apa, Bu?" izin Sean dengan hati-hati.
"Lho, kenapa? Kamu ada urusan?"
"Saya kebetulan selama kemarin mencari pekerjaan sampingan, dan kemarin saya sudah mendapatkannya. Jadi, sayang kalau saya keluar begitu saja. Bekerjanya hanya dari pagi sampai siang saja, lalu setelah itu nanti saya akan segera ke sini."
"Oalah begitu, iya tidak apa-apa kalau begitu. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan kapan kamu akan mulai bekerja, kalau kamu memang ingin memiliki dua pekerjaan yang saya tidak masalah," tutur Darmi, Sean menghela napasnya lega saat tahu Darmi bisa mengerti dirinya.