Sean tak habis pikir dengan yang dikatakan Emily tadi. Ia mengakui memang bahwa dirinya pun menyukai perempuan itu, tetapi untuk berpacaran rasanya tak mungkin mengingat keduanya benar-benar berbeda, bahkan perbedaan itu yang terlihat kental sehingga menjadi dinding kokoh yang berdiri di antara mereka berdua.
"Kamu memangnya tidak suka padaku, Sean?"
Pertanyaan Emily benar-benar konyol sekali. Selama ini mereka berdua berteman ya walaupun jarang bertemu, tetapi mereka berdua dapat membangun kemistri yang sangat kuat. Sean tak bisa menyangkal bahwa dirinya memang menyukai Emily, bukan hanya dari fisiknya saja tetapi dari sikapnya juga membuat Sean tergila-gila pada Emily.
Tapi, mengapa di saat dirinya merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kalinya, ada dinding yang begitu besar dan tinggi yang menghalangi mereka berdua.
"Suka."