Masih di tempat yang sama, keluarga kecil Jason menatap satu persatu perempuan yang ada di hadapan mereka. Tatapannya benar-benar tajam, seolah tatapannya itu dapat menusuk hingga menembus tubuh mereka masing-masing.
Sudah sepuluh menit lamanya Jason menunggu ungkapan dari jejeran perempuan di hadapannya, tetapi tak ada satu pun yang berani membuka suara. Dan ia rasa hal ini harus dirinya langsung turun tangan, karena ia masih memiliki pekerjaan lain yang harus diurus dan tentunya mendapatkan keuntungan. Sedangkan jika berdiam diri seperti ini hanya akan membuang-buang waktunya saja.
"Saya masih berusaha untuk bersikap baik kepada kalian. Saya akan hitung sampai tiga, jika tidak ada yang ingin berbicara maka saya akan langsung bertanya kepada korban atas pembullyan yang telah kalian lakukan," tutur Jason panjang lebar.
"Satu."
"Dua."
Jason menatap mereka satu persatu, tampaknya memang tak akan ada yang ingin membuka suaranya.
"Tiga."