Ana tidak menyangka akan bertemu dengan dua orang lelaki yang ditemuinya di kedai minum. Ia mengerutkan alis matanya.
[Tak salah lagi, itu mereka,] ucapnya dalam hati.
Saat Ana mendengar pembicaraan mereka sebelumnya, ingatannya langsung melayang pada kejadian yang dialami di hutan perbatasan Kota Liere dan Amartha. Meskipun ia tidak mengetahui kebenarannya, tetapi Ana cukup meyakini jika mereka merupakan komplotan para perampok itu.
Arlen yang berdiri di sampingnya memandang sekilas dua orang itu. Mata emasnya berkilat sejenak. Tangannya mengeluarkan sinar keemasan yang tak bisa dilihat oleh mata orang biasa. Sinar itu melayang di udara lalu meresap ke dalam baju kedua orang itu. Namun, mereka tidak merasakan apapun dan masuk dengan santai ke dalam ruangan. Seringai muncul di wajah Arlen lalu kakinya mulai berjalan menaiki tangga. Ana dan Nazriel mengikutinya dari belakang. Mereka sampai di depan sebuah pintu yang berada di seberang ruangan dua orang perampok itu.