Mobil memasuki halaman rumah Claretta. Ia lalu turun dari mobil dan berjalan cepat untuk memasuki rumah. Setiap perkataan Sari tadi begitu menancapkan duri yang melukai hatinya.
Allice yang sedang di ruang tengah menghampiri anaknya yang terlihat sedih.
"Retta, kenapa kamu, Sayang?" tanya Allice dengan nada yang begitu khawatir. Ia takut terjadi apa-apa pada anaknya.
"Enggak kenapa-kenapa, Ma. Aku ke kamar dulu ya," pamit Claretta kepada ibunya.
Ia lalu berlalu menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Ia menaiki satu persatu anak tangga. Sesampainya di depan pintu, ia langsung membukanya dan masuk ke dalamnya.
Suasana sepi dan tenang berada di dalamnya. Membuat Claretta nyaman untuk menumpahkan emosinya. Tak lupa ia mengunci pintu sebelum menuju ke tempat tidur yang terlihat melambai-lambai padanya.
