Bahkan tak segan-segan untuk memberi pekerjaan diluar kemampuan untuk anak baru.
Ketiga temannya pun merasa kasihan dengan keadaan Stevi yang seperti itu. Tapi, mau bagaimana lagi, mereka juga tidak tahu dengan isi hati Stevi. Apa yang diinginkannya juga apa yang membuatnya sampai seperti itu.
Setelah satu jam di sana, mereka akhirnya pamit kepada Bi Sari.
"BI Sari, saya pamit pulang ya," ucap Claretta sambil menyalami tangan wanita setengah baya tersebut. Di usianya yang sudah memasuki kepala lima, ia terlihat begitu bugar dan juga sehat. Bahkan terkesan tidak punya penyakit apapun.
"Iya, Non, hati-hati di jalan, ya," ucap Bi Sari dengan ramah.
Claretta dan kawan-kawannya kemudian keluar dari ruangan tersebut. Mereka menyusuri lorong rumah sakit untuk nantinya menuju ke parkiran di mana kendaraan mereka diletakkan.
"Kasihan juga ya kehidupan Stevi," ucap Sofi yang iba dengan keadaan Stevi.