"Enggak boleh gitu sayang!" Yunki merangkul pundakku. "Kita memang di takdirkan untuk berdua dan biarkan anak-anak bahagia dengan dunia mereka," jelas Yunki.
"Iya aku paham sayang, aku hanya sedikit sedih saja," ucap aku.
"Sudah yuk jangan bahas ini nanti kamu jadi bad mood sendiri loh!"
"Hehehe iya yuk jangan bahas ini nanti aku jadi kesel dan melampiaskan padamu!"
"Nah kan!" Yunki sudah mulai merasakan hal-hal tidak enak setelah aku mengatakan itu.
Setelah makan malam dan sedikit mengobrol di ruang makan, kami memutuskan untuk kembali ke kamar dan melanjutkan tidur.
"Sayang, besok jemput anak-anak jam berapa?" tanya aku sambil menatap Yunki yang baru saja mematikan lampu kamar.
"Selesai jam makan siang saja," jawab Yunki yang langsung membaringkan tubuhnya di sampingku.
"Jadi besok kita jemput kakaknya apa adeknya dulu?" tanya aku.
"Kenapa istriku bawel sekali ya, banyak banget pertanyaannya," celetuk Yunki.
"Hehehe aku hanya ingin tau saja sayangku!"