Aku langsung menganggukkan kepalaku dengan pasrah, aku seperti di hipnotis oleh tatapan nakalnya itu. Yunki langsung bangun dari duduknya dan menggendongku, sesekali ia juga mengecup bibirku dengan lembut.
"Papa," panggil seseorang yang membuat Yunki melepaskan kecupan itu di bibirku.
Aku dan Yunki langsung menoleh ke arah suara itu, lalu aku turun dari gendongan Yunki dan kini berdiri di sampingnya.
"Ha ... Hana, kenapa kamu ke sini?" tanya aku dengan sedikit gugup.
"Aku cari mama dan papa," jawab Hana dengan wajah polos.
"Kenapa cari mama dan papa?" tanya Yunki sambil mengusap-usap kepala anaknya dengan lembut.
"Hani badannya agak demam," jawab Hana yang kini merubah ekspresi wajahnya menjadi khawatir.
Dengan cepat aku dan Yunki melangkah menuju kamar Hana dan Hani. Yunki juga enggak lupa menggendong Hana biar cepat sampai di kamar.
Sampai di kamar.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya aku yang udah duduk di samping Hani yang masih berbaring di tempat tidur.