Aku dan ke empat sahabat aku yang lain udah lama sekali enggak berkomunikasi karena kami sibuk dengan urusan masing-masing. Bella juga udah menikah dengan pak Nandi namun Bella sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada suaminya itu.
"Oh ya, apa Bella baik-baik aja?" Seketika aku mengingat Bella, ia udah menikah dengan dosen kami. Pernikahan yang terpaksa karena perusahaan masing-masing sedang mengalami masalah, membuat Bella harus menurut apa kata keluarganya.
"Aku harus menghubungi Bella!"
Aku mengabaikan pesan dari Jimi dan beralih menghubungi Bella, namun telepon aku enggak di jawab olehnya.
Aku menghela nafas dan berkata. "Jimi, apa istrinya udah hamil?" Lagi-lagi aku malah memikirkan Jimi.
Padahal beberapa detik yang lalu aku mengabaikan pesan darinya namu kini aku kembali memikirkan dirinya. Jimi juga udah menikah dengan gadis pilihan orang tuanya, mereka menikah juga karena perusahan orang tua gadis itu sedang mengalami kebangkrutan.