Setelah melihat di jalanan ada seorang ibu sedang mengajak anak-anaknya berjalan-jalan.
"Pak, bisa tolong percepat?" tanya aku yang sekilas melirik ke arah spion dalam mobil.
Supir taksi itu melirik ke spion dan berkata. "Baik nyonya," jawab supir taksi itu sedikit menganggukkan kepalanya dan menambah kecepatan pada mobilnya.
"Aku tidak sabar ingin memeluk anak-anak," batin aku yang benar-benar tidak sabar untuk cepat sampai di rumah.
Setiap aku jauh dari anak-anak, entah kenapa aku selalu merindukan mereka dan selalu ingin memeluknya. Aku seperti tidak bisa jauh dari anak-anak, dan sekilas aku mengingat suamiku.
"Sepertinya hari ini dia menikmati meeting dengan jalang itu!" gerutu aku yang masih kesal saat siang tadi.
Bisa-bisanya jalang itu lancang berbicara saat aku sedang menelepon suamiku, apa hari ini mereka makan siang bersama juga? Untuk apa sih mereka selalu makan siang bersama? Seperti enggak ada kerjaan lain aja.
Sepuluh menit kemudian.