"Apa suamiku sedang istirahat?" tanya aku di dalam hati.
Aku langsung menelepon suamiku dan ke empat sahabat aku sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Nomor yang anda tuju ..."
Aku langsung mematikan telepon itu dan menatap layar ponselku dengan sedikit kesal.
"Kenapa juga nomor kamu enggak aktif? Kenapa kamu menyebalkan!" gerutu aku.
Ke empat sahabat aku langsung menatapku dengan terheran-heran karena mereka melihat diriku yang berbicara sendiri dengan ponsel.
"Kau kenapa?" tanya Juno yang masih menatapku dengan terheran-heran.
"Nomor suamiku enggak aktif," jawab aku dengan wajah kesal dan malas.
"Mungkin baterainya lowbat," celetuk Jimi.
"Entah," aku langsung membaringkan tubuhku di atas sofa.
Aku meluruskan kaki aku di atas paha Tara dengan seenak jidatku, ke empat sahabat aku hanya menggeleng-gelengkan kepalanya masing-masing melihat tingkahku.
"Apa nyonya mau di pijat?" tanya Tara sambil menyentuh kaki aku.
"Boleh," jawab aku dengan santai.