Aku sama sekali tidak protes dan melakukan apapun saat Yunki asyik memainkan miliknya dalam mulutku, aku hanya tidak percaya kalau miliknya bisa masuk ke dalam mulutku yang kecil ini.
"Sayang, ini sangat nikmat!" Yunki menikmati permainannya dengan sesekali menjambak rambutku dengan pelan.
Sepuluh menit kemudian.
Yunki tau kalau diriku udah enggak kuat menampung miliknya di dalam mulutku, dengan cepat Yunki mengakhiri permainan itu.
"Sayang aku akan percepat ya, tahan!" teriak Yunki dengan penuh nafsu dan meraba gunung kembarku.
Aku hanya menganggukkan kepalaku dengan pelan dan tidak berbicara apapun karena mulutku udah penuh dengan miliknya itu.
"Aaaaaaahhhhhhh," desah Yunki lalu mengeluarkan miliknya dan mengeluarkan cairan putih itu di lantai dan tepat di depanku.
Aku langsung melangkah menuju wastafel dan memuntahkan air dari mulutku, karena sepertinya ada sedikit cairan putih itu yang keluar dari mulutku.