Batinku yang langsung memikirkan pesan Bella tadi siang.
"Sayang, kalau istri kan enggak boleh bohong sama suami," ucap Yunki lalu menggenggam tanganku.
Yunki juga menatap diriku dengan serius, ia juga sedikit tersenyum tipis padaku. Aku yakin Yunki mengetahui sesuatu yang aku sendiri tidak tau apa.
"Sayang, boleh tidak kalau besok ..."
Belum selesai berbicara namun Yunki udah menggeleng-gelengkan kepalanya seperti tau apa yang akan aku bicarakan.
"Besok istriku enggak boleh ke mana-mana, dan kamu enggak kasihan sama anak-anak?" Lagi-lagi Yunki membahas anak-anak.
Yunki seperti tau apa kelemahan aku saat ini, kelemahan aku saat ini adalah anak-anak. Aku tidak bisa berkutik kalau menyangkut anak-anak, karena anak-anak adalah belahan jiwa aku untuk saat ini.
"Sayang," aku merengek seperti baby.
"Apa?" Yunki memainkan hidungnya pada hidungku. "Aku tidak melarang kamu untuk kumpul dengan sahabat-sahabat kamu, tapi ..."