Dengan cepat Yunki menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatapku dengan tatapan agak sinis, aku hanya bisa menundukkan kepalaku.
"Yuna, sebaiknya kamu pompa ASI aja karena botol untuk Dani dan Doni tinggal dua botol," celetuk ibu Pratama.
"Baik bu!"
Sebelum aku pergi meninggalkan ruang tamu, aku mencium seluruh wajah Hana dan Hani secara bergantian. Setelah itu, aku langsung melangkah menuju kamar.
"Bagaimana keadaan Tuan Bagaskara?" tanya ayah Pratama sambil menatap Yunki.
"Masih belum bangun dan belum sadar," jawab Yunki dengan lirih.
"Lalu Nyonya Bagaskara di rumah sakit dengan siapa?" tanya ibu Pratama sambil menatap Yunki dengan serius.
"Sendirian," jawab Yunki.
"ASTAGA! Kalau gitu ibu ke rumah sakit aja menemaninya," ucap ibu Pratama.
"Sayang, tapi aku mau ke kantor bentar lagi," kata ayah Pratama sambil menahan tangan istrinya.
