Yunki langsung melangkah pergi entah ke mana, aku dan ibu Bagaskara masih berdiri di posisi semula.
"Mau ke mana suami kamu?" tanya ibu Bagaskara yang agak terheran-heran melihat menantunya seperti itu.
"Enggak tau, mungkin mau beli sarapan," jawab aku dengan asal.
Lalu aku dan ibu Bagaskara duduk di sofa dekat ranjang ayah, aku dan ibu menatap ayah yang masih terbaring lemah di rumah sakit.
"Kapan ayah akan sadar," ucap ibu Bagaskara yang masih menatap sang suami.
Aku langsung merangkul pundak ibu dan berkata. "Sebentar lagi pasti ayah akan sadar dan bangun," kata aku yang mencoba menenangkan suasana hati ibu.
"Semoga hari ini ayah benar-benar bangun," balas ibu dengan mata berkaca-kaca.
Aku menganggukkan kepalaku dengan pelan lalu menepuk pelan pundak ibu, aku sendiri belum tau kapan ayah akan sadar namun aku mencoba sabar.
"Oh ya, bagaimana anak-anak kamu di rumah?" tanya ibu Bagaskara lalu menatapku.